cover
Contact Name
Yafid Effendi
Contact Email
mbjtm@umt.ac.id
Phone
+6281320262711
Journal Mail Official
mbjtm@umt.ac.id
Editorial Address
Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan No.1/33, RT.007/RW.003, Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Indonesia 15118
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
ISSN : 25495038     EISSN : 25804979     DOI : -
Motor Bakar adalah jurnal online prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang berisi tentang artikel hasil penelitian dibidang Konversi Energi, Perancangan dan Teknik Manufaktur serta Rekayasa Teknik Otomotif. Sebagai wadah bagi para dosen maupun mahasiswa dalam membuat karya ilmiah, karena sesuai dengan tuntutan perguruan tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, maka dibuatlah Jurnal Teknik Mesin.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin" : 8 Documents clear
RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG JAM Yafid Effendi; Fajar Danuriyanto
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.036 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.178

Abstract

Tanaman bawang merah di Indonesia telah lama diusahakan oleh petani sebagai usaha tani yang bersifat komersil, yang sebagian besar atau seluruh hasil produksinya ditunjukan untuk memenuhi permintaan. Berdasarkan hasil pemantauan Direktoral Jendral Bina Produksi Hortikultura, produksi bawang merah di Indonesia menurut propinsi mengalami fluktuasi yang sangat signifikan selama periode 2009-2013. Dalam pengolahan hasil pertanian banyak pemesinan yang digunakan, diantaranya adalah alat pengiris bawang merah yang digunakan sebagai teknologi yang memudahkan dalam pengolahan bawang merah. Metode yang digunakan adalah studi literatur (kepustakaan), melakukan eksperimen dan melakukan pengamatan tentang alat pengiris bawang merah. Kemudian dilakukan perancangan bentuk dan pembuatan/perangkaian komponen-komponen alat pengiris. Setelah itu, dilakukan pengujian alat dan pengamatan parameter besar daya yang dibutuhkan untuk alat pengiris bawang merah, prinsip kerja alat pengiris bawang merah, dan kapasitas efektif alat pengiris bawang merah. Tujuan penelitian adalah membuat alat pengiris bawang merah yang berdaya kecil dan efektif sehingga dapat mendukung peningkatan hasil produksi irisan bawang merah, yang siap olah (digoreng). Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat pengiris bawang merah ini membutuhkan daya sebesar 0,118 Hp untuk mengoperasikannya, dengan prinsip kerja menggunakan piringan berpisau yang akan berputar dan mengiris bawang merah. Kapasitas efektif alat sebesar 46 kg/jam dengan putaran pisau pengiris 431 rpm, dan tebal irisan 1-1,5 mm.
PERANCANGAN BEJANA TEKAN KAPASITAS 5 M3 DENGAN TEKANAN DESAIN 10 BAR BERDASARKAN STANDAR ASME 2007 SECTION VIII DIV 1 Riki Chandra Putra
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.879 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.184

Abstract

Dalam perancangan tangki bejana tekan, tahap awal yang dilakukan adalah mendefinisikan fungsi tangki bejana tekan tersebut dan juga kapasitas operasi bejana tekan tersebut. Fungsi dan kapasitas akan menentukan dimensi awal tersebut, ditambah dengan fluida akan dapat menentukan tebal dinding minimal yang akan digunakan untuk konstruksi. Perancangan Bejana tekan pada penelitian ini mengikuti standar ASME section VIII Div 1 tahun 2007 karena untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi pada perancangan. Ketebalan awal yang diperoleh setelah disesuaikan dengan tebal pelat yang ada di pasaran pada bagian shell dan head. Setelah itu, pembebanan diberikan sesuai kondisi operasi tersebut. Beban yang diberikan antara lain tekanan internal, berat mati, konsentrasi tegangan, diskontinuitas tegangan pada bagian lubang  dan pada bagian pertemuan shell dan head.Dari hasil perancangan didapat tebal dinding shell =10 mm , head = 16 mm, Oleh karena itu, bagian-bagian kritis  tersebut  perlu  mendapatkan  perhatian  khusus,  agar  konsentrasi  tegangan  dan  diskontinuitas tegangan yang terjadi tidak mengakibatkan kegagalan pada struktur.
PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS (TIG) TERHADAP KEKUATAN TARIK HASIL SAMBUNGAN LAS PADA BAJA KARBON Efrizal Arifin
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.544 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.180

Abstract

Pada zaman sekarang ini proses penyambungan logam dengan pengelasan sangat banyak digunakan. Ketika penyambungan dengan menggunakan pengelasan semakin banyak penting pula kitaharus mengetahui standard - standard yang di jadikan acuan untuk menentukan apakah hasil weldingsudah baik. selain hal itu, Pengujian pengelasan sangatlah penting dalam proses pengelasan. Denganpengujian pengelasan maka kita akan mengetahui apakah hasil las an memang sudah di katakan baikdan siap untuk di gunakan. Karena jika memang hasil lasan kurang bagus dan dipaksakan untuk digunakan dalam konstruksi maka akan berakibat fatal bagi pengguna. Dalam penulisan ini, penulismembahas mengenai pengarus variasi kuat arus pengelasan tungsten insert gas (TIG) terhadapkekuatan tarik hasil sambungan las. Pengujian ini menggunakan 2 spesimen yang masing – masingmenggunakan 2 macam variasi pengelasan. Pengujian yang dilakukan adalah uji mikro, ujikekerasan dan uji tarik. Dari hasil pengujian dan data – data yang dapat kita bisa menentukan besararus yang cocok untuk untuk ketebalan 0.68 mm dan 1.2 mm agar mendapatkan kekuatan tarik danregangan yang cukup.
RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT Joko Hardono
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.598 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.185

Abstract

Mesin parut kelapa adalah salah satu produk mesin dari hasil teknologi yang berfungsi sebagai alat untuk menghancurkan daging buah kelapa menjadi butiran-butiran kecil dengan tujuan untuk memperoleh santan yang terkandung di daging buah kelapa. Mesin parut kelapa yang sudah ada sekarang adalah mesin parut yang menggunakan motor bensin sebagai penggerak utamanya, dan bentuknya besar sehingga butuh tenaga untuk memindahkannya. Dari macam-macam ukuran mesin parut kelapa yang ada sekarang ini, sehingga pada penelitian ini mencoba memberikan ide untuk membuat mesin parut yang lebih sederhana dalam skala rumah tangga.Proses perancangan mesin parut dilakukan dengan tahapan yaitu analisa kebutuhan, perencanaan, pembuatan, pengujian dan kesimpulan. Tenaga penggerak mesin parut menggunakan motor listrik, yang disesuaikan dengan kemampuan daya listrik masyarakat.Hasil perancangan mesin menghasilkan mesin parut kelapa dengan spesifikasi panjang: 365 mm, lebar: 150 mm, tinggi: 200 mm. Penggerak mesin menggunakan motor listrik dengan daya 100 watt, 220 volt. Transmisi menggunakan sabuk dan puli, masing-masing puli berdiameter 15 mm dan 45mm. Waktu yang diperlukan untuk memarut satu buah kelapa sekitar 4 menit 4 detik dan untuk memarut 1 kg kelapa diperlukan waktu ±9,78 menit.
RANCANG BANGUN LIFT TABEL UNGKIT DAN ANGKUT KAPASITAS 150 KG SISTEM MANUAL Hendra Harsanta
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.181

Abstract

Dalam perancangan lift tabel , tahap awal yang dilakukan adalah mendefinisikan fungsi lift tabeltersebut dan juga kapasitas kapasitas lift tabel tersebut. Fungsi dan kapasitas akan menentukandimensi awal tersebut, ditambah dengan dongkrak buaya yang akan dapat menentukan kapasitas dayaangkat lift tabel tersebut.Daya angkat yang akan diperoleh setelah ditentukan dengan kapasitasdongkrak tersebut. Dongkrak yang di gunakan berkapasitas 2 ton ,Setelah itu pembebanan diberikansesuai kondisi dimensi lift tabel tersebut.Dari hasil peracangan lift tabel di dapat panjang 75cm danlebar 45 cm Oleh karena itu, lift tabel ini praktis dan simpel untuk di gunakan karena tidak banyakmemakan tempat saat penempatannya
RANCANG BANGUN ALAT PENGAYAK PASIR OTOMATIS Fanni Fattah
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.356 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.186

Abstract

Melihat kemajuan teknologi dewasa ini yang semakin canggih menuntut kita harus bisa mengikuti perkembangannya, oleh karena penulis ingin mencoba mengaplikasikan ilmu yang penulis pelajari dalam penelitian ini yang didukung dengan penggunaan beberapa teknologi. Sistem kerja alat ini adalah memanfaatkan motor listrik 220 watt sebagai sumber tenaga yang diteruskan ke pui dengan transmisi sabuk V belt, lalu diteruskan keputaran poros yang terpasang  eksentrik pada piringan engkol yang mengakibatkan ayuakan berayun dan siap mengayak pasir.Perancangan mesin pengayak ini dapat dihasilkan dengan diameter puli penggerak 50 mm dan diameter puli yang digerakkan 300 mm, perbandingan puli pada penggerak dan digerakkan adalah 1:6. Poros utama sebesar 12 mm dapat menyalurkan daya sebesar 220 watt. Alat ini memiliki sistem transmisi yang digerakkan oleh motor listrik ½ Hp 1400 rpm 1 phase. Sabuk yang digunakan adalah tipe A56.Hasil dari pengayakan dengan pasir 0.012 m3 dengan kapasitas ayak sebanyak 3630 kg/jam didapatkan hasil yang tersaring sebanyak 80% serta sisa batu dan kerikil yang tidak tersaring sebanyak 20%.
PENGARUH SUDUT KERJA PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN LAS PADA LINK ENGINE HANGER TIPE K16 Jamaludin Permana
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.186 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.182

Abstract

Pengelasan adalah suatu proses penggabungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas las,dengan atau tanpa pengaruh tekanan dan dengan atau tanpa logam pengisi,kerja las adalah menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas, Proses pengelasan berkaitan dengan lempengan baja yang dibuat dari kristal besi dan karbon sesuai struktur mikronya, dengan bentuk dan arah tertentu. Lalu sebagian dari lempengan logam tersebut dipanaskan hingga meleleh.Kalau tepi lempengan logam itu disatukan, terbentuklah sambungan. Umumnya, pada proses pengelasan juga ditambahkan dengan bahan penyambung seperti kawat atau batang las. Kalau campuran tersebut sudah dingin, molekul kawat las yang semula merupakan bagian lain kini menyatu.Besarnya arus pengelasan yang diperlukan tergantung pada diameter elektroda, tebal bahan yang dilas, jenis elektroda yang digunakan, geometri sambungan, diameter inti elektroda, posisi pengelasan. Daerah las mempunyai kapasitas panas tinggi maka diperlukan arus yang tinggi.Pada standard welding inspection material tipis di lambangkan dengan t1 , dan material tebal di lambangkan dengan t2. Dalam proses pengelasan material pengisi harus memakan sebagian dari tebal material asli 1 dan tebal material asli 2.menunjukkan bahwa titik 1 sampai dengan 3 adalah nilai kekerasan untuk daerah las, nilai rata – ratanya adalah 25.88. Titik ke 4 yang terdapat pada grafik menunjukkan nilai kekerasan dari batas daerah lasan dengan daerah HAZ dengan nilai kekerasannya adalah 24.78 . Titik ke 5 sampai 8 merupakan daerah HAZ yang memiliki nilai rata - rata kekerasan sebesar 38.40 . Titik 9 merupakan batas antara daerah HAZ dengan daerah logam induk yang memiliki nilai kekerasan sebesar 32.96 . Titik 10 sampai 12 merupakan daerah logam induk yang memiliki nilai rata – rata kekerasan sebesar 32.97 . Dari data tabel dan grafik diatas nilai kekerasan tertinggi spesimen dengan variasi sudut pengelasan 30° berada pada daerah HAZ yaitu sebesar 38.94 .
PERBAIKAN, DAMPAK KOROSI PADA PESAWAT UDARA BOEING 737 Ali Rosyidin
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2017): Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1996.655 KB) | DOI: 10.31000/mbjtm.v1i1.183

Abstract

Semakin meluasnya penggunaan moda transportasi udara (pesawat udara) oleh masyarakat dan menjadi pilihan, karena mempunyai kelebihan sekaligus sarana prestisius bagi masyarakat yang baru menggunakanya. Maka dari itu untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kepada masyarakat dibuatlah agenda perawatan berkala dan berkesinambungan. Baik dilakukan oleh pabrik, dinas kelaikan udara (Authority), operator maupun perusahaan perawatan pesawat udara. Karena sesungguhnya moda transportasi udara termasuk beresiko tinggi (High Risk).Berkaca pada pengalaman berpuluh-puluh tahun dan menemui berbagai kejadian kecelakaan, maka para insinyur (Engineer) dan para awak penerbangan (Airliner) dituntut untuk terus mengembangkan kemampuannya.Termasuk selalu merevisi manual-manual penerbangan.Salah satu yang menjadi fokus perhatian dunia penerbangan adalah terjadinya korosi pada struktur pesawat terbang.Korosi tidak dapat dihilangkan namun korosi bisa dikurangi, apalagi alam di Indonesia ini dimana kelembaban udaranya yang tinggi serta dikelilingi oleh lautan yg banyak mengandung garam.Laporan Kerja Praktek ini akan  memberikan penjelasan mengenai korosi, dampak yang ditimbulkan serta penanganannya.

Page 1 of 1 | Total Record : 8